NanjombangNews – LDII bersama Muhammadiyah menyerukan agar bangsa tidak terpecah belah karena sunnah politik
Baca: 38
Padang, Prokabar – Lembaga Seruan Islam Indonesia (LDII) bersama Muhammadiyah mengimbau masyarakat tidak terpecah belah di tahun politik dalam menghadapi Partai Demokrat setiap lima tahun sekali.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nasir di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).
Kedua ormas Islam yang beranggotakan puluhan juta warga itu sepakat menggelar pemilu hanya lima tahun sekali, namun komitmen terhadap pembinaan dan kemajuan umat Islam merupakan kerja hingga akhir zaman.

“Kami bersilaturahmi dan kepada PP Muhammadiyah mengucapkan selamat kepada Mukhtar Muhammadiyah yang berlangsung secara damai dan demokratis, yang dapat menjadi teladan bagi ormas-ormas Islam lainnya. Bagi LDII, ini adalah contoh yang patut diteladani. Ternyata semua berjalan lancar. Muhammadiyah membuat kontribusi yang sangat jelas bagi umat”. Chriswanto Santoso.
Menurut KH. Chriswanto Santoso, LDII melihat banyak kesamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi persoalan pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan, dan kebangsaan.
Tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik. “Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terpecah soal pilihan politik,” ujarnya.
“Kita lihat pemilu sudah lima tahun. Masa dakwah dan perjuangan sampai hari kiamat atau sampai hari kiamat. Jangan sampai lima tahun itu dirusak,” ujarnya. persepsi antara ormas-ormas Islam berdampingan.” Bukan persaingan.”
bijaksana b. Muhammadiyah h. Haider Nashir ingin tahun politik menjadi tahun perdamaian dan persatuan.
Pemilihan harus dilakukan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditentukan. “Pertama, harapan kami kepada seluruh umat Islam Indonesia, dalam keberagaman orientasi dan posisi politik, agar kita tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah bangsa,” ujarnya.
Kedua, ia berharap seluruh penyelenggara pemilu, pemerintah, Polri, partai politik, ormas, dan seluruh komponen bangsa memiliki visi dan komitmen yang sama dalam menjaga tahun politik tetap kondusif, “Tanpa semangat kebersamaan, kita tidak kuat. Tapi bersama-sama kita kuat.”