NanjombangNews – Itu sebabnya PDI-P mendukung pemilu dengan sistem proporsional tertutup
Jakarta, Nan Jombang News – Sekretaris Jenderal Partai Progresif Demokratik-P, Hasto Christianto, menyatakan partainya mendukung pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
Dia menyebutkan berbagai alasan. Pertama, sistem proporsional terbuka yang diterapkan pada Pemilu 2004 berdampak pada liberalisasi politik.
kata Hasto dalam konferensi pers virtual tentang renungan akhir tahun di Internet, Jumat (30/12/2022).
Alasan kedua, lanjut dia, Kongres V PDI-P memutuskan menggelar pemilu dengan sistem proporsional tertutup sesuai amanat konstitusi.
“Di mana peserta pemilu legislatif (Bilge) adalah partai politik (Barbol),” ujarnya.
Baca juga: Ketua KPU: Kalau ditanya, KPU pilih proporsi tertutup
Ketiga, mendorong proses pembaharuan di internal partai politik dan mengurangi kecurangan pemilu.
“Selain itu, juga memberikan insentif bagi kinerja di DRC, dan sekaligus karena ini merupakan pemilu serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden, maka berbagai bentuk kecurangan dapat ditekan,” ujarnya.
Terakhir, dianggap bahwa sistem proporsional tertutup dapat mengurangi biaya pemilu secara signifikan.
“Di tengah berbagai permasalahan ekonomi kita, biaya pemilu bisa ditekan secara signifikan,” pungkasnya.
Baca juga: Puskapol UI: Sistem kepartaian Indonesia tidak cocok untuk pemilu proporsional tertutup
Diketahui, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hashem Asiri, ada kemungkinan penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan sistem proporsional tertutup.
Sebab, MK saat ini sedang menangani uji materil yang diajukan sejumlah pemohon terhadap ketentuan pemilu yang relatif terbuka dari Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Jika gugatan itu dikabulkan, kemungkinan besar kontestasi pemilu ke depan akan diselenggarakan dengan sistem proporsional tertutup seperti sistem lama dan era sistem baru.
Dalam sistem proporsional tertutup, hanya logo partai politik yang tertera di surat suara.
Sementara pemilu dengan sistem proporsional terbuka telah berlangsung sejak tahun 2004, nama-nama bakal calon muncul di surat suara yang akan dicoblos oleh masyarakat.
Dapatkan pembaruan Berita terpilih Dan Berita terkini Setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.