NanjombangNews – Kinerja pasar modal Indonesia 2022
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin mengatakan, aktivitas pasar modal Indonesia tahun ini sangat bergairah dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil menjaga pertumbuhan dan meningkatkan nilai pasar sehingga berhasil menjadi bursa saham terbesar di kawasan ASEAN.
“Beberapa capaian kinerja positif di pasar modal diharapkan menjadi landasan positif bagi pelaku pasar untuk mencermati optimisme perekonomian di tahun 2023 dengan tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujar Marouf, Wakil Presiden, dalam keterangan resmi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang bersangkutan yang hadir dan berhasil menutup tahun 2022 dengan sangat baik di tengah ujian ketidakpastian yang luar biasa.
“Saya senang menjadi yang bersangkutan Hadiah utama di penjaga Fleksibilitas Di bidang keuangan, khususnya di pasar modal, diharapkan hal ini terus berlanjut di tahun depan,” ujar Sri Mulyani.
Dalam keterangan resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 29 Desember 2022, IHSG berada di posisi 6.860,08 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,23% year-on-year. sejauh tahun ini. Seiring dengan pertumbuhan IHSG, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 15,18%. sejauh tahun ini Ini adalah 9,509 triliun rupiah Indonesia.
IHSG juga memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin, tepatnya pada 13 September 2022. Demikian pula dengan kapitalisasi pasar yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 27 Desember 2022 sebesar Rp 9.600 triliun.
Meski kinerja IHSG tumbuh dan diapresiasi banyak pihak, kinerja reksa dana masih mengalami tekanan karena beberapa faktor, antara lain kebijakan terkait pergeseran unit tautan instrumen keuangan selain reksadana.
Per 28 Desember 2022, total aset bersih reksa dana turun 12,58% menjadi Rp505,69 triliun, dengan jumlah produk reksa dana juga menurun dari 2198 menjadi 2143 produk.
Dengan pulihnya kegiatan ekonomi domestik, kegiatan penghimpunan dana melalui pasar modal terus meningkat. Sampai dengan 29 Desember 2022, OJK telah menerbitkan Pernyataan Efektif atas data pendaftaran dalam rangka penawaran umum sebanyak 224 penawaran umum yang terdiri dari 57 penawaran umum perdana, 44 penawaran umum terbatas, dan 123 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk dengan total nilai hasil penawaran umum sebesar $266,41. Satu triliun rupiah Indonesia.
dari samping permintaanOJK mencontohkan pertumbuhan jumlah investor ritel di Indonesia juga sangat pesat, terbukti dengan jumlah investor ritel saat ini mencapai 10,30 juta SID atau lebih dari 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sejak tahun 2020, OJK melihat jumlah investor pasar modal tumbuh lebih dari 2,5 juta SID setiap tahun.
Penggalangan dana melalui makalah penggalangan dana (SCF) untuk mendukung pengembangan UMKM juga terus tumbuh dengan berhasil diserap oleh 334 pelaku UMKM dengan total pembiayaan Rp 713,29 miliar yang dihimpun dari 13 platform pengatur SCF.
Sepanjang tahun 2022, OJK akan terus meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan upaya pengaturan, perizinan, pengawasan, penegakan hukum, dan perlindungan investor di pasar modal.
Hingga 30 Desember 2022, OJK telah menerbitkan 7 POJK dan 12 SE OJK serta telah menerbitkan 14.374 izin dan/atau pendaftaran yang terdiri dari 8 izin manajemen investasi, 2.999 produk manajemen investasi pasar modal, perpanjangan izin perwakilan dan 11.083 izin baru. otorisasi dan otorisasi untuk 216 lembaga dan profesi penunjang pasar modal, 63 emiten baru, dan 6 operator IMF.
Dari sisi pengawasan dan penegakan hukum, OJK telah melakukan 217 langkah pengawasan berupa pemeriksaan teknis dan pemeriksaan kepatuhan yang diikuti penyelesaian 54 pemeriksaan dari 162 kasus di bidang pengelolaan investasi, transaksi saham dan perdagangan, lembaga sekuritas, emiten dan perusahaan publik, lembaga dan profesi penunjang pasar modal.
Sebagai tindak lanjut dari pengawasan yang telah dilakukan, OJK menerbitkan 1057 surat sanksi yang terdiri dari 1 sanksi pencabutan STTD Profesi, 3 sanksi pencabutan izin, 13 sanksi pembekuan izin, 89 sanksi teguran tertulis dan 951 sanksi administratif di berupa denda dengan total denda sebesar Rp 151,09 crore.indonesian. Selain itu, OJK juga telah mengeluarkan 19 perintah tertulis untuk melakukan tindakan tertentu dalam upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Dalam upaya memberikan perlindungan investor, OJK juga telah menyelesaikan 29 kasus penanganan pengaduan dari 46 kasus yang disampaikan kepada OJK dengan tetap melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi, dimana sejauh ini sudah ada 202 kegiatan sosialisasi terkait pengetahuan dan pasar modal. kebijakan, 16 sosialisasi terkait sistem informasi Selain 5 pendidikan terpadu dan kampanye kesadaran pasar modal di 5 wilayah.
OJK juga sepakat untuk mengimplementasikan infrastruktur baru, proses bisnis dan pengembangan produk untuk pendalaman pasar sekaligus memperkuat perlindungan investor, antara lain penutupan investor home token dalam data transaksi bursa real-time, sebagai kelanjutan dari penutupan token broker pada akhir periode. 2021; Membuat pernyataan efektif tentang penerbitan produk baru di pasar modal yaitu structured guarantee; Efisiensi operasi perdagangan di pasar saham dengan menghilangkan instruksi satu langkah untuk penyelesaian transaksi bursa; dan pelaksanaan dewan Ekonomi baru di bursa saham.
OJK berharap capaian kinerja pasar modal selama tahun 2022 dapat meningkatkan semangat dan optimisme dalam mewujudkan Indonesia sebagai tempat investasi yang aman, nyaman dan terpercaya.
OJK juga mengajak seluruh pelaku pasar modal Indonesia, baik regulator maupun Regulasi mandiri Bersama dengan pemangku kepentingan lainnya agar dapat bekerja sama untuk terus meningkatkan komitmen dan selalu proaktif, kolaboratif dan akuntabel.
“Kami mengundang semua orang yang bersangkutanApalagi setelah disahkannya Undang-Undang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk terus meningkatkan komitmen dan proaktif, kooperatif dan bertanggung jawab untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan sehingga Inarno Djagadi mengatakan pada konferensi pers akhir tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia : “Apa yang diharapkan dan diamanatkan dalam undang-undang dapat segera tercapai.”