Nilai Relatif Terbuka PDIP Menghasilkan Pembebasan Politik

NanjombangNews – Nilai Relatif Terbuka PDIP Menghasilkan Pembebasan Politik

Menurutnya, sistem proporsional terbuka melahirkan emansipasi politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hastu Christianto, menanggapi kemungkinan penggunaan sistem proporsional tertutup untuk pemilihan umum (Pimelo) 2024. menolak kemungkinan ini.


Namun, menurutnya sistem proporsional tertutup juga sesuai dengan konstitusi. Adapun sistem proporsional terbuka, kata dia, justru melahirkan liberasi politik bagi partai politik. “Saat ini kita tahu bagaimana praktik sistem pemilu proporsional daftar terbuka saat ini telah mengarah pada liberalisasi politik,” ujar Hastu dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan 2023, Jumat (30/12/2022).


“Saya melakukan penelitian khusus di program PhD saya di Universitas Indonesia, di mana liberalisasi politik mendorong partai untuk menjadi partai elektoral,” lanjutnya.


Ia mengatakan, sistem proporsional tertutup akan mendorong proses pembaharuan di partai politik. Salah satu hasilnya adalah mencegah berbagai bentuk liberalisasi politik dan memberikan lebih banyak insentif untuk peningkatan kinerja di RDK.


“Sekaligus, karena ini (2024) merupakan pemilu serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden, maka berbagai bentuk kecurangan dapat ditekan, dan yang terpenting, setelah berbagai permasalahan ekonomi kita, biaya pemilu dapat ditekan secara signifikan,” Hastu dikatakan.


Namun, PDIP secara ketat mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku. Mengingat sistem proporsional terbuka diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pihaknya juga disebut tidak akan mengajukan gugatan atau judicial review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sistem proporsional terbuka dalam undang-undang pemilu. Dia mengklaim gugatan itu tidak bisa diajukan oleh partai politik.


“PDI Perjuangan berpegang pada prinsip. Partai tidak bisa melakukan uji materi terkait undang-undang. Oleh karena itu, partai tidak berusaha melakukan uji materi, karena partai melalui perangkat partai di Fraksi PDI Perjuangan DRC membuat undang-undang,” ujar Hasto.


Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum Hashem Asiri mengomentari gugatan hukum pemilu yang saat ini sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi, di mana para penggugat menuntut agar mekanisme pemilihan caleg diubah dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup. . Menurut Hasim, ada kemungkinan pengadilan akan mempertimbangkan kasus tersebut.


Hashem berkata, “Bisakah Anda memprediksi apakah keputusan Mahkamah Konstitusi akan berlanjut atau tidak? Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem relatif daftar calon tertutup.” Pidato pada acara sambutan akhir tahun KPU 2022 di kantornya, Jakarta, Kamis (29/12/2022).


Sistem proporsional terbuka dalam UU Pemilu sedang digugat di Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 114/PUU-XX/2022. Pemohon antara lain Dimas Brian Wikaksuno (kader PDIP), Yono Bantadi (kader partai Nasdeem), Fahrrozi dan Ibnu Rachman Jaya, dan Rianto, dan Nuno Marigono.

Check Also

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 |  Republica Online

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online

NanjombangNews – FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online Piala Asia …