Fahri Hamzeh: Memilih partai dan bukan calon sama dengan kita memasuki era politik Partai Komunis

NanjombangNews – Fahri Hamzeh: Memilih partai dan bukan calon sama dengan kita memasuki era politik Partai Komunis

URBANBEKASI.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gilora) Fahri Hamzah mengecam keras pernyataan Ketua Partai KPU RI Hashim Asiyari yang mengatakan kemungkinan pemungutan suara Pemilu 2024 akan dilakukan secara tertutup. sistem proporsional atau seleksi. Partai, bukan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Kalij).

Fahri menilai ada upaya yang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu untuk mendorong Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasim Assyari agar membantunya meraih kekuasaan dan melanggengkan kekuasaannya, serta tidak ingin meniru pemikiran demokrasi di setiap pemilu.

“Kalau benar Presiden Persatuan (Hashem Asayari Ahmar) didorong oleh parpol untuk mengakhiri pemungutan suara atas nama calon jabatan, khususnya wakil rakyat yang kita pilih, maka berarti kita sudah masuk. era politik, kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Menurut Fahri, jika partai dipilih, ada ketergantungan nama-nama PNS yang ditentukan partai.

Baca juga: Seru! Wakil Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Bekasi Menanggapi pernyataan Sekretaris Partai DPD PKS Kabupaten Bekasi

Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu melanjutkan, partai akan menetapkan nomor urut dan elektabilitas yang sangat tinggi, sehingga kekuatannya di dalam negeri akan sangat besar.

“Ini sebenarnya tradisi komunis. Menurut saya, ini adalah krisis besar yang dihadapi setiap negara dan partai politik, karena mereka tidak menjalankan tradisi dan tidak berpikir secara demokratis,” ujarnya.

Fahri mengatakan partai seperti itu haus kekuasaan. Dalam pikirannya adalah apa yang dia pikir menang dan berkuasa, dan tidak peduli apakah itu diperoleh secara demokratis atau tidak, yang penting berkuasa.

“Partai-partai ini hanya haus kekuasaan, tapi tidak mau berpikir. Saya kira ini harus menjadi wake up call bagi kita, bahwa rezim totaliter ingin ditanamkan secara permanen di negara kita. Ini sangat berbahaya,” ujarnya. dikatakan. Menggoreng.

Baca Juga: Gading Marten Liburan ke London Bersama Anak dan Mantan Istrinya, Ini Foto Ketiganya di Media Sosial

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai KPU RI Hasim Asiyari mengatakan, Pemilu 2024 kemungkinan besar akan menggunakan sistem proporsional tertutup atau memilih partai non-kandidat. Kemungkinan ini sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi.

Saat ini, sejumlah politisi menawarkan uji materi UU No. Nomor 7 Tahun 2019 atau UU Pilkada Mahkamah Konstitusi. Mereka meminta anggota Knesset membatalkan Pasal 168 Ayat 2 UU Pemilu yang bertentangan dengan UUD 1945.

Jika Mahkamah Konstitusi menerima kasus ini, sistem kandidat daftar tertutup proporsional akan diperkenalkan kembali. Surat suara pemilu hanya mencakup partai politik. Jika partai politik menang dan mendapat jatah kursi, ia berhak memutuskan siapa yang akan duduk di kursi itu.

Indonesia telah menerapkan sistem proporsional terbuka sejak Pemilu 2004. Masyarakat memilih langsung calon legislatif dengan cara mencoblos di kertas suara. Sebelum Pemilu 2024, masyarakat hanya akan memilih partai politik.

Baca Juga: Smartphone Samsung Galaxy A04s bisa update ke Android 13 mulai dari Panama

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danosoproto dari PDIP menilai sistem proporsional tertutup dapat meredam politik uang yang kerap terjadi dalam kontestasi pemilu, khususnya bagi calon anggota DPR dan DPRD.

Selain itu, mantan Presiden Partai Republik itu mengklaim aturan mengenai sistem pemilu juga diatur dalam Pasal 22E Ayat (3) UUD 1945.

kata Sidarto dalam sebuah acara di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfouz, juga mengaku mendukung kembalinya pemilu ke sistem lama, yakni masyarakat yang memilih partai politik bukan kandidat, yang dikenal dengan sistem proporsional tertutup. .

Baca juga: Seru! Wakil Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Bekasi Menanggapi pernyataan Sekretaris Partai DPD PKS Kabupaten Bekasi

Mahfouz mengatakan, hal itu sebagai tanggapan atas anjuran PDIP agar pemilihan umum kembali menggunakan sistem proporsional tertutup seperti sebelumnya.

kata Mahfouz dalam diskusi “Reformasi Sistem Hukum Nasional” yang digelar PDIP, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Check Also

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 |  Republica Online

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online

NanjombangNews – FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online Piala Asia …