Rakyat memilih Anis dan upaya menyelamatkan demokrasi dan mempersatukan NKRI

NanjombangNews – Rakyat memilih Anis dan upaya menyelamatkan demokrasi dan mempersatukan NKRI


oleh: Joseph Belgor

Tidak ada apa-apa Prestasi buruk dan catatan penuh skandal korupsi dan kebijakan yang merugikan rakyat. Para capres boneka yang oligarkis berusaha menutupi kelemahan dan kekurangan kepemimpinannya dengan politik uang dan kekuasaan. Bagi-bagi sembako yang seolah-olah baik hati dan peduli, tiba-tiba terkesan agamis dengan serban dan cadar (politik identitas) dan memborong suara rakyat dengan uang dan fasilitas negara. Menjadi satu-satunya kapitalis adalah perintah yang tidak tahu malu, percaya diri, dan keras dari calon presiden dan kapitalis budak.

Gelombang besar dukungan publik terhadap Anis terus membayangi taktik politik penguasa untuk mengurungkan niatnya menjadi calon presiden. Segala cara dilakukan oleh beberapa kekuatan yang meliputi pejabat, lembaga negara, dan pembisik. Anis dibuat sedemikian rupa seolah-olah menjadi ancaman bagi kepentingan kekuasaan, baik yang sedang maju, maupun yang ingin mempertahankannya, maupun yang ingin memperpanjang masa jabatannya. Segala upaya dilakukan untuk menyebarkan desas-desus, intrik, dan fitnah agar Anis tidak menempati posisi pertama di republik ini. Mulai dari pembingkaian politik identitas, plot politisasi dan kriminalisasi yang keji, hingga gerakan menghapus kepemimpinan dan prestasi Anis, dilakukan secara intens secara tertib, sistematis, dan luas cakupannya.

Tidak kurang dari politisi dan pejabat pemerintah yang riuh, mereka berebut dukungan, mendapatkan muka, dan mengejar gaji dan jabatan sebagai balasan atas kejatuhan Anees.

Semakin kuat serangan terhadap Anise, semakin tinggi bayarannya. Semakin tinggi pembayaran, semakin brutal penyerangan terhadap Anis. Nampaknya penguasa sedang bermain politik dua muka, mendukung beberapa calon presiden untuk menyelamatkan kepentingannya dan menghancurkan beberapa calon presiden lain yang dipandang sebagai lawan politik dan mengancam kepentingannya.
Tren dan faktanya, Anis adalah satu-satunya calon presiden yang tidak disukai rezim dan berbahaya bagi keberadaan oligarki.

Dalam kehidupan rakyat diselimuti kekuatan represi, anti demokrasi dan korupsi. Masyarakat terus disuguhi canda dan kekonyolan dalam proses pelaksanaan Pilpres 2024 yang penuh rekayasa dan kebohongan. Termasuk yang paling berdarah-darah dengan mengatur dan mengawasi KPU mengikuti kehendak pemerintah untuk berkuasa. Politik uang dan pemimpin boneka merasuki pertukaran calon presiden. Fenomena uang tunai dan sembako telah kembali pada kampanye calon presiden yang bermoral buruk, berprestasi buruk, berkarakter buruk, dan kepemimpinan yang patut diteladani.

Didukung oleh oligarki dan birokrasi sebagai mesin politik dalam pemilihan presiden 2024, para calon presiden didiskualifikasi, penuh dengan skandal korupsi dan kepribadian buruk dan tidak tahu malu, mencoba secara terbuka menghina konstitusi dan menghalangi demokrasi sambil mencoba menyuap rakyat. Suara dari uang yang merampok dan menguras kekayaan negara.

Badan usaha di bawah naungan swasta dan badan usaha milik negara, dengan modal besar, menjadi kekuatan dominan dan hegemoni dalam menjalankan kegiatan untuk hajat hidup orang banyak. Tidak hanya dalam aspek ekonomi, jaringan dan pengaruhnya juga telah menentukan kebijakan politik dan hukum dalam pemerintahan. Bersama partai politik dan pengusaha, pemerintah bahu membahu merekayasa konstitusi, proses demokrasi, dan kehidupan beragama.

Sistem kekuasaan tidak hanya mendorong liberalisasi dan sekularisasi di negara Pancasila, tetapi juga mengabaikan prinsip ketuhanan dan kemanusiaan dalam penyelenggaraan negara. Demi harta dan gengsi, elit politik dan kepentingan publik tega mencelakai, menyinggung, dan membunuh rakyatnya sendiri. Melalui kekejaman pemerintah yang cenderung diktator dan otoriter, para pemimpin birokrasi, partai politik, dan korporasi mengancam keselamatan dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

Melalui pemilihan presiden tahun 2024, telah terjadi berbagai upaya rezim dengan kekuatan oligarki dan ternaknya, serta upaya meraih presiden tiga periode atau perpanjangan jabatan dan penundaan pemilu sebagai solusi alternatif. Kekuasaan yang telanjang dan vulgar menghadirkan calon presiden boneka yang menjijikan dan berbahaya bagi rakyat, negara, dan bangsa.

Anis hadir untuk menjawab kerinduan masyarakat akan sosok pemimpin yang mampu merangkul perubahan sekaligus memberi harapan. Tidak hanya melayani, mengayomi dan mengayomi rakyat, Anis telah menunjukkan bahwa kerja kepemimpinan bertujuan untuk membawa rakyat pada cita-cita kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anis as Zaim adalah antitesis dari realitas bangsa yang kini semakin terpuruk. Dengan adanya krisis multidimensi dan terjadinya kemerosotan moral dalam berbagai aspek penyelenggaraan kehidupan bernegara, membuat kehidupan masyarakat semakin sengsara dan sengsara. Anees yang terbukti memiliki rekam jejak sebagai pemimpin dengan kinerja dan prestasi yang membanggakan, kini menjadi harapan sejati dalam upaya memperbaiki dan memulihkan bangsa. Satu-satunya ucapan dan tindakan seorang pemimpin di Anees membawa masyarakat pada angin perubahan menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang jauh lebih baik.

Peralihan kepemimpinan nasional dengan perspektif dan model politik yang lebih realistis mengangkat taraf hidup rakyat, menjadi agenda penting dan utama dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Sudah saatnya rakyat bangkit, mengambil langkah nyata dan memiliki keberanian menyelamatkan Indonesia dari kehancuran dan ketiadaan negara-bangsa yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan bernaung di bawah NKRI. Tidak boleh ada lagi pengabaian dan ketakutan akan segala bentuk penyimpangan dalam penyelenggaraan negara, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan konstitusi dan kehidupan berdemokrasi. Bagi para pemimpin baru dan kehidupan berbangsa yang ditawarkan negara kesejahteraan, tentu saja Pilpres 2024 perlu dijadikan sebagai dorongan terbaik untuk menyelamatkan eksistensi dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam konstelasi politik Pilpres 2024 yang penuh rekayasa dan kebohongan, munculnya calon presiden yang menjadi boneka oligarki, serta berbagai agenda korupsi dan distorsi kekuasaan dalam jangka panjang. Kini masyarakat berkesempatan mewujudkan harapan perubahan melalui karakter tokoh Anees Raid Baswedan. Rakyat tidak lagi membutuhkan seorang pemimpin yang ditarik keluar dari proyek pencitraan dan gagal memiliki kepribadian yang patut diteladani. Hanya Anis yang berbeda, dari sekian banyak capres gadungan yang prestasi dan respeknya buruk untuk terlibat dalam kontes demokrasi prosedural yang bisa diisi dengan rekayasa, manipulasi, dan kamuflase kekuasaan di Pilpres 2024. Tak ayal, hanya sang calon presiden. kesadaran dan keberanian rakyat untuk mendukung dan memperjuangkan Anis sebagai presiden yang mampu mengemban amanah Rakyat, para “founding fathers” keinginan dan cita-cita untuk mencapai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Republik kini sedang mempersiapkan rakyat untuk memilih Anies, sebagai satu-satunya cara menyelamatkan demokrasi dan mempersatukan NKRI, terlepas dari kekuatan rakyat atau cara revolusi.

29 Desember 2022

Check Also

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 |  Republica Online

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online

NanjombangNews – FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online Piala Asia …