NanjombangNews – Dengan mengundang Shalat, kaum konservatif ringan tidak menekankan Malam Tahun Baru di Ghadi
Surabaya Gubernur Jawa Timur Khuvifa Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk mendoakan tahun baru. Khofifah menegaskan tidak ada perayaan tahun baru di gedung pemerintah jihadi.
“Kita akan melaksanakan salat berjamaah di tengah Masjid Raya Nasional Surabaya. Kita ambil siang hari, bukan malam hari. Insyaallah setelah salat Ashar langsung kita mulai,” kata Khofifah kemarin (28/12). ).
Gubernur menegaskan, konvoi pada malam tahun baru 2023 tidak bisa dibenarkan. Petugas akan diperiksa di beberapa titik menuju Surabaya.
Hal ini untuk menghindari keramaian kafilah antar kota yang dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Kegiatan malam tahun baru juga dibatasi, tidak sampai pagi dan ramai. “Ini akan ada tim dari Polda Jatim yang akan melakukan asesmen,” ujarnya.
Khofifah mengatakan, titik pemblokiran juga dikoordinir Polda Jatim bersama Kodam V/Brawijaya dan Satpol PP Provinsi Jatim. “Diharapkan bersama-sama tetap menjaga protokol kesehatan. Oleh karena itu, kafilah tidak bisa dibenarkan.”
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Muhammad Hasan Mutaqullah menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk hidup di tahun 2023. Menurutnya, persatuan dan kesatuan harus diperkokoh.
“Karena tahun 2023 adalah tahun yang sulit secara ekonomi dan politik, sudah mulai menghangat, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Jawa Timur untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpancing sanjungan politik melalui provokasi atau narasi yang menyebabkan perpecahan di antara kita,” katanya.
Kyai Mtwak mengatakan, pembangunan bangsa harus dilandasi rasa menjaga dan bersatu. Bukan tidak mungkin suatu keadaan terpecah belah jika tidak disatukan. “Membangun persatuan dan kesatuan adalah bagian dari perjuangan dan cinta tanah air dan juga bagian dari kesempurnaan iman,” ujarnya. (lumut/AC)
Surabaya Gubernur Jawa Timur Khuvifa Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk mendoakan tahun baru. Khofifah menegaskan tidak ada perayaan tahun baru di gedung pemerintah jihadi.
“Kita akan melaksanakan salat berjamaah di tengah Masjid Raya Nasional Surabaya. Kita ambil siang hari, bukan malam hari. Insyaallah setelah salat Ashar langsung kita mulai,” kata Khofifah kemarin (28/12). ).
Gubernur menegaskan, konvoi pada malam tahun baru 2023 tidak bisa dibenarkan. Petugas akan diperiksa di beberapa titik menuju Surabaya.
Hal ini untuk menghindari keramaian kafilah antar kota yang dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Kegiatan malam tahun baru juga dibatasi, tidak sampai pagi-pagi sekali dan ramai. “Ini akan menjadi tim Polda Jatim yang akan melakukan asesmen,” katanya.
Khofifah mengatakan, titik pemblokiran juga dikoordinir Polda Jatim bersama Kodam V/Brawijaya dan Satpol PP Provinsi Jatim. “Diharapkan bersama-sama tetap menjaga protokol kesehatan. Oleh karena itu, kafilah tidak bisa dibenarkan.”
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Muhammad Hasan Mutaqullah menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk hidup di tahun 2023. Menurutnya, persatuan dan kesatuan harus diperkokoh.
“Karena tahun 2023 adalah tahun yang sulit secara ekonomi dan politik, sudah mulai menghangat, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Jawa Timur untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpancing sanjungan politik melalui provokasi atau narasi yang menyebabkan perpecahan di antara kita,” katanya.
Kyai Mtwak mengatakan, pembangunan bangsa harus dilandasi rasa menjaga dan bersatu. Bukan tidak mungkin suatu keadaan terpecah belah jika tidak disatukan. “Membangun persatuan dan kesatuan adalah bagian dari perjuangan dan cinta tanah air dan juga bagian dari kesempurnaan iman,” ujarnya. (lumut/AC)