Temui Ghadi Somarjaya Lingye, legislator DRC Golkar dari Bali

NanjombangNews – Temui Ghadi Somarjaya Lingye, legislator DRC Golkar dari Bali

Partai Golkar beranggotakan dua legislator atau anggota dari Republik Demokratik Kongo dari Republik Bali dari Pulau Dewata. Salah satu nama anggota DPR itu adalah Gde Sumarjaya Linggih. Di Republik Demokratik Kongo, Ghadee Somarjaya Lengeh bisa dibilang sebagai politikus terkemuka, karena ia duduk di kursi empuk di Republik Demokratik Kongo untuk keempat kalinya berturut-turut.

Menduduki kursi di Republik Demokratik Kongo empat kali berturut-turut bisa berarti publik sangat percaya dengan sosok Ghadee Somarjaya Lingye. Apalagi jika melihat realisasi suaranya yang luar biasa. Pada pemilu 2019 saja, Ghadee Somarjaya Lengih menang melalui Bali Dabel dengan perolehan 114.108 suara.

Mendapatkan suara sebesar itu jelas bukan hasil kerja keras kemarin sore. Dari waktu ke waktu Gde Sumarjaya Linggih berhasil menumbuhkan kepercayaan masyarakat Bali kepadanya, sehingga perolehan suara menjadi buktinya.

Pria kelahiran Buleleng, Bali, 22 Oktober 1965 ini tak hanya memiliki karir politik yang gemilang. Latar belakang pendidikannya juga tidak buruk. Gde Sumarjaya Linggih kecil bersekolah di SD Tajun Buleleng Bali dan lulus tahun 1977. Setelah itu ia dan keluarganya pindah ke Bandung, Jawa Barat.

Sekolahnya juga pindah, dan tidak lagi di Bali. Saat itu, Gde Sumarjaya Linggih bersekolah di SMP. Jadilah SMP Negeri 15 Bandung sebagai tempat menuntut ilmu. Gde Sumarjaya Linggih lulus dari SMP ini pada tahun 1980. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan ke SMAN 13 Bandung dan berhasil lulus pada tahun 1983.

Saat masuk perguruan tinggi, terjadi hal unik yaitu pemilihan Kampus Gde Sumarjaya Linggih. Ia memilih masuk ke perguruan tinggi Islam di Bandung. Uninus atau Universitas Islam Nusantara adalah kampus pilihannya. Cukup unik mengingat Gde Sumarjaya Linggih adalah seorang penganut Hindu yang taat. Selain itu, masih banyak pilihan universitas lain selain Unius untuk melanjutkan ke jenjang S1.

Namun hal tersebut tidak menjadi masalah, Gde Sumarjaya Linggih memilih Uninus atas dasar kesadaran bahwa menimba ilmu bisa dimana saja, meskipun berbeda latar belakang, ia sebenarnya bisa belajar bersosialisasi di Indonesia. Pada tahun 1991 Gde Sumarjaya Linggih berhasil lulus dari Unisba setelah menempuh pendidikan selama kurang lebih 7 tahun sejak tahun 1983.

Setelah lulus kuliah dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi, Gde Sumarjaya Linggih langsung terjun ke dunia bisnis. Kebetulan ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga pengusaha, sehingga ketika Gde Sumarjaya Linggih lulus kuliah, ia diminta untuk mengurus bisnis keluarganya.

Berawal sebagai general manager PT. Ganeca Prima Gde Sumarjaya Linggih mengembangkan usaha yang pertama kali ia kelola. PT. Ganeca Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi anggur dan perkebunan. Perusahaan tersebut bernama UD. Banyu Sakti memproduksi anggur bermerek Indico.

Selain itu, Gde Sumarjaya Linggih juga ditugaskan sebagai Komisaris Utama Partai Buruh. pinjaman internasional. Setelah sukses berbisnis, Ghadi Sumarjaya yang akrab dipanggil Demir mulai mencoba terjun ke dunia politik, yakni bergabung dengan partai Golkar sebagai kader.

Pada Pileg 2004, setelah mengikuti kontes politik untuk pertama kalinya, Gde berhasil terpilih dan duduk di kursi Republik Demokratik Kongo setelah berhasil memperoleh 115.064 suara pada pemilu 2004. Pada 2009, Demer dipercaya untuk menjadi Wakil Sekjen Golkar dan juga menjabat sebagai Presiden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali pada tahun 2010. Sebagai Presiden Kamar Dagang dan Industri Bali, Ghadi Sumarjaya Lingye menjabat untuk masa jabatan hingga tahun 2015 .

Pada periode 2014-2019, Ghadi Somarjaya duduk di Komite Keenam yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi dan BUMN. Pada April 2015, terjadi lonjakan di Fraksi Partai Golkar. Gde Sumarjaya Linggih dirotasi dari Komite Keenam dan kemudian bertugas di Komite Kesembilan yang bertanggung jawab atas ketenagakerjaan, keimigrasian, kesehatan dan kependudukan. Pada Januari 2016, ia dipindahkan menjadi anggota Komite Keenam dari Republik Demokratik Kongo.

Pada periode 2019-2024, Gde Sumarjaya Linggih terpilih untuk keempat kalinya sebagai anggota DPR-RI. Itu kemudian dikembalikan ke Komite Keenam dari Republik Demokratik Kongo. Dan di dalam Golkar, partai tersebut menugaskan Ghadi Somarjaya Lingye menjadi ketua divisi pemenangan pilkada Bali, NTB dan NTT DPP Partai Golkar.

Duduk di Komite Keenam DRC, Ghedi Somarjaya Lingye terlibat aktif dalam revisi UU BUMN, mulai dari pembahasan hingga pengesahan. Selain itu, setiap kali Idul Fitri tiba, Gde Sumarjaya Linggih rajin menanyakan masalah inflasi ke Kementerian Perdagangan, tak jarang langsung cek harga di pasar tradisional.

Selain itu, dalam penampilannya, Gde Sumarjaya Linggih juga tercatat aktif berkontribusi dalam pembahasan RUU Larangan Praktek Monopoli. Kemudian Gde Sumarjaya Linggih juga selalu mengikuti rapat-rapat terkait evaluasi, deklarasi wawasan atau hal-hal aktual lainnya terkait BUMN.

Atas keteguhan dan loyalitasnya kepada partai Golkar, sosok Ghadi Somarjaya Linjieh patut diacungi jempol. Mungkin dalam hidupnya sekarang, tidak ada yang lebih penting dari keluarga, masyarakat Bali dan partai Golkar. {golkarpedia}


Ulasan: 26

Check Also

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 |  Republica Online

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online

NanjombangNews – FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online Piala Asia …