Tanpa upaya besar, produksi beras pada tahun 2022 dapat turun sebesar 0,68 persen

NanjombangNews – Tanpa upaya besar, produksi beras pada tahun 2022 dapat turun sebesar 0,68 persen

Trauma Perang Rusia-Ukraina juga mempengaruhi produksi beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, sejak Agustus lalu, IPB memperkirakan kemungkinan penurunan produksi beras tahun ini. Produksi sangat dipengaruhi oleh berbagai alasan, selain guncangan perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga pupuk dan energi global meroket.

“IPB memprediksi sejak Agustus akan terjadi penurunan produksi sebesar 0,68 persen jika tidak terjadi dalam 3-4 bulan. Upaya Maksimal,” kata Arif yang juga Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dalam webinar, Selasa (27/12/2022).

Menurut Arif, produksi tahun ini dipastikan masih naik 1 persen agar harga lebih bisa dikendalikan. “Kalau ada terobosan khusus dari pemerintah,” ujarnya.

Ia mengatakan, kebijakan beras nasional akan sangat sensitif terhadap ekonomi dan politik karena merupakan komoditas strategis. Produksi padi sangat dipengaruhi oleh berbagai variabel, seperti pergeseran lahan yang selalu terjadi.

Adanya alih fungsi lahan memaksa sektor pertanian untuk dapat meningkatkan produktivitas sehingga diharapkan pengurangan lahan dan produksi dapat terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Di sisi lain, faktor perang Rusia-Ukraina yang berdampak nyata pada kenaikan harga pupuk menjadi kendala utama bagi petani di Indonesia.

“Ini sumber disrupsi pangan global, jadi tantangannya. Menstimulasi produktivitas adalah keniscayaan,” katanya.

Di sisi lain, penggunaan varietas unggul bagi petani harus terus disosialisasikan. Hasil varietas padi unggul yang dapat menghasilkan hingga 12 ton per hektar memerlukan diseminasi yang luas untuk diketahui petani.

“Penyebarluasan tidak mudah karena ini soal perilaku yang dibutuhkan varietas baru. Petani perlu beradaptasi dan membantu,” katanya.

Arif mengatakan mereka dan dekan perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah berkomitmen untuk berbagi makanan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan para penasehat untuk membantu mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan dengan berbagai program yang dapat dilaksanakan di daerahnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi Habibullah mengatakan, berdasarkan data sampling frame di wilayah (Arab Saudi) yang dihitung BPS, ada potensi surplus beras tahun ini sebanyak 1,74 juta ton. Namun, angka surplus merupakan penumpukan dari Januari hingga Desember.

“Sedangkan surplus bulanan berfluktuasi, ini masalahnya. Selama bulan panen memang perlu manajemen logistik, tapi pendataan sudah jelas,” katanya.

Pada tahun 2023 BPS akan melakukan sensus pertanian ketujuh. Saat penghitungan nanti, BPS akan mengacu pada Food and Agriculture Organization agar data yang diberikan lebih lengkap tentang keadaan pertanian Indonesia.

Check Also

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 |  Republica Online

FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online

NanjombangNews – FIFA mengumumkan nominasi FIFA Best Football Awards 2022 | Republica Online Piala Asia …