NanjombangNews – MUI memperkuat ukhuwah dan kekafiran Islam bertahun-tahun sebelum politik
Ikhwanul Islam diperkokoh untuk menjaga keutuhan NKRI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ukhuwah. Rakornas membahas hal-hal strategis untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah kedua, dan ukhuwah gila.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Islam Dakwah dan Ikhwanul Muslimin, Aref Fakhreddine, mengatakan rapat koordinasi nasional ikhwan membahas hal-hal yang esensial dan strategis untuk mempererat ukhuwah Islam, kebangsaan dan ukhuwah, terutama menjelang tahun politik.
“Oleh karena itu, beberapa hal yang dibahas (dalam rakornas), antara lain bagaimana memperkokoh dimensi ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Watonia agar di tahun politik mendatang atau besok masyarakat tidak mudah lepas dari isu politik atau isu lainnya,” Kiai Arif kepada Republik Rabu (28/12/2022).
Kyai Arif menjelaskan, ukhuwah Islamiyah ini diperkuat untuk menjaga persatuan bangsa. Sehingga dalam periode atau putaran politik nasional, semua elemen mengutamakan persatuan dan kesatuan negara dan bangsa di atas semua elemen lainnya, termasuk kepentingan golongan dan golongan.
“Oleh karena itu, Komite Ukhuwah MUI sebagai mesin ukhuwah di MUI yang beranggotakan ormas-ormas Islam dan cendikiawan muslim di tingkat pusat berkomitmen untuk meningkatkan dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah,” ujar Kyai Arif.
Ia menjelaskan, yang kemudian dibahas dalam rakornas tersebut adalah kontribusi MUI terhadap konsep Islamic center. Seperti diketahui, Islamic center ini diharapkan dapat menjadi jantung pemberdayaan umat Islam dan pusat pemberdayaan umat Islam.
Karena kondisi saat ini, berusaha mensinergikan dan memberdayakan Islamic center di beberapa daerah. Hal-hal terkait dan dibangun menjadi Islamic Center dibahas, tidak hanya infrastruktur, tetapi fungsi Islamic Center didorong untuk membuat umat Islam lebih berdaya dan berkontribusi kepada masyarakat sekitar.
“Pada rakornas dibahas penyusunan Indeks Persaudaraan, sehingga dapat diukur pencapaian tujuan dan sasaran Ikhwanul Muslimin, Ikhwanul Wathonia, Ikhwanul Gila, dan dari ukuran itu akan diketahui apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki dari pihak Ikhwan,” jelas Kyai Aref.
Ia menambahkan, agar gerak dan layanan MUI di bidang persaudaraan terukur, tertata dan terkelola dengan baik. Hal ini sebagai wujud komitmen MUI terhadap penataan sinergis, organisasi pergerakan, dan pelayanan.