NanjombangNews – Walikota Mojokerto Ning Ita memberikan penghargaan kepada UMKM pada acara Anugerah Kewirausahaan
kotaDan Jawa Boss Radar Mojokerto Walikota Eka Puspitasari menyampaikan apresiasinya kepada sembilan pengrajin emas, kecil dan menengah pemenang Penghargaan Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Industri dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Senin (26/12). Penghargaan ini merupakan wujud konsistensi Ning Ita dalam mencapai visi dan misi yang bertepatan dengan momentum empat tahun pengabdiannya.
Mengungkapkan Ning Ita, Penghargaan Kewirausahaan diberikan dalam rangka mengenali UMKM di Kota Mojokerto yang terus tumbuh dan berkembang. “Kami berharap pengakuan ini dapat memberikan dorongan seperti UMKM lainnya untuk terus berkreativitas dan berinovasi agar naik kategori, lebih mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.
Ini terjadi dalam misi keempat Ning Ita di Komando Kota Mojokerto. Yaitu, mewujudkan perekonomian daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan, dan berbasis kerakyatan melalui peningkatan sarana pembangunan infrastruktur daerah.
Penghargaan Kewirausahaan diserahkan pada Business Matching perdana yang digelar Diskopukmperindag Kota Mojokerto di Pendapa Sabha Kridatama, Ruma Rakyat, Senin (26/12). Ning Ita menyebutkan, ada lebih dari 10.000 perwakilan IKM/UKM di Kota Mojokerto yang berpotensi menjadi pengungkit ekonomi. “Ini merupakan potensi kekuatan yang harus kita kelola dengan baik agar menjadi komponen yang dapat berkontribusi kuat dalam menjaga perekonomian Kota Mojokerto agar terus tumbuh,” ujarnya.
Forum diskusi juga mempertemukan industri kecil dan menengah (IKM) dengan pembeli lokal, regional dan global. Pada kesempatan ini juga diadakan talkshow dengan narasumber dari Presiden Bakorwil Bojonegoro, Sekda Kota Mojokerto, Asisten Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur dan Kepala Perdagangan Internasional Kantor Wilayah Jawa Timur. di bidang Perindustrian dan Perdagangan dengan tema “Upaya Pengembangan Pasar IKM/UKM di Kota Mojokerto dari Dengan melakukan penetrasi pasar lokal dan regional, untuk mengantisipasi lemahnya permintaan ekspor global.
Ketua Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menambahkan, dari 9 pemenang Anugerah Usaha UMKM yang mendapat pengakuan Ning Ita, ada 3 kategori. Diantaranya datang dari kategori startup yang diraih Ahmed Arif Angara sebagai juara pertama dengan Entrepreneurs Frozen Cacing. Sementara juara kedua diraih oleh Fungki Bodhi Purnomo dari pengusaha Rumah Rulan, dan juara ketiga diraih oleh Doi Kahyani Roseanti dengan Herb Cigoli.
Menurut Ani, dalam kategori pengusaha start-up, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun, pernah mengikuti pelatihan terkait wirausaha mandiri yang juga kurang dari setahun, mendirikan usaha kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan. “Termasuk modal kerja, mereka belum punya komunitas pengusaha, dan terkadang mereka berinovasi,” tambahnya.
Berikutnya adalah kelas Wirausaha Keberlanjutan. Al-Ani menuturkan, para pelaku UMKM yang masuk dalam kategori ini memiliki standar pengalaman lebih dari lima tahun, setiap tahunnya telah mengikuti pelatihan terkait wirausaha mandiri, selalu kreatif, dan berpartisipasi aktif dalam komunitas wirausaha. Ia berkomentar, “Selain itu, mereka juga memiliki mentor nasional, modal kerja untuk pinjaman, memiliki visi yang jelas dan terukur, serta memiliki rencana aksi.”
Pada kategori keberlanjutan, Irma Febre Ritnawati dari Darti Susila meraih juara pertama, Umi Rosedah dari MCC meraih juara kedua dan Aprilia Doi Pravita bersama pengusaha Dabur Umik meraih juara ketiga.
Sedangkan kategori terakhir adalah pengusaha yang menguntungkan. Secara khusus, kata Annie, dirinya merupakan kelas wirausaha dengan kriteria pengalaman 2-5 tahun dan mengikuti pelatihan terkait wirausaha mandiri setiap tahunnya.
Juara 1 kategori pendapatan diraih oleh Arik Agostani dari Perusahaan Singkong, juara 2 Alfin Zanuar Rizky dari bisnis D’Koppis dan juara 3 Dwi Indah Cahyani dari pengusaha Inisouvenir. “Pemenang Enterprenuership Award ini dihasilkan setelah menjalani evaluasi selama dua bulan oleh tim dari Sekolah Tinggi Industri Kreatif Universitas Ciputra Surabaya dari sejumlah kriteria penilaian untuk masing-masing kategori,” pungkas Alani. (ram/jalankan)