NanjombangNews – Kaleidoscope 2022: Tahun Panas dan Dingin untuk Aset Kripto
JAKARTA: Meroketnya harga sejumlah aset kripto sejak merebaknya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 membuat masyarakat Indonesia “cerewet” mengalihkan investasinya. Tidak diragukan lagi bahwa investor cryptocurrency di Indonesia telah membludak sejak saat itu, hingga saat ini.
Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), jumlah investor cryptocurrency hanya empat juta. Jumlah ini hampir tiga kali lipat pada akhir tahun 2021 karena jumlah total investor cryptocurrency mencapai 11,2 juta orang.
Namun, peningkatan tersebut menurun saat memasuki tahun 2022. Dari Januari hingga November tahun ini, jumlah investor mata uang digital mencapai 16,5 juta, kata Babebetti. Memang masih naik, tapi kenaikannya terlihat lebih stabil.
Pelaku industri aset kripto, CEO Indodax Oscar Darmawan mengakui bahwa tahun 2022 adalah tahunnya pasar enkripsi secara bertahap musim dingin Dampak dari berbagai fenomena yang mendorong mata uang virtual terdesentralisasi ini. Tidak diragukan lagi bahwa banyak harga aset kripto yang menurun.
“Namun jika dilihat secara historis, saat mata uang kripto turun adalah waktu yang tepat untuk mengakumulasi mata uang kripto dan menjualnya nanti saat harganya naik,” katanya.
gelembung NFT Ghazi Selfie setiap hari
Di tengah anjloknya harga aset kripto karena perkiraan pemulihan ekonomi di awal tahun, seorang pemuda bernama Ghazali tiba-tiba muncul di media sosial. pemilik akun Gazelle setiap hari Viral karena jualan foto Foto Pribadi Dengan keuntungan mencapai miliaran rupiah.
menjual gambar Foto Pribadi (selfie) dia jual di OpenSea Non-Fungible Token (NFT). Dia baru saja melakukannya Foto Pribadi di depan komputernya terus menerus selama lima tahun. Selfie sebenarnya bisa mengalahkan kreasi digital kreator lain. Bahkan, uang yang diperolehnya ditaksir mencapai 1 miliar rupiah.
Ghazali memotret dirinya dari usia 18 hingga 22 tahun (2017-2021). Pemuda asal Solo ini menjual setiap fotonya seharga 0,001 ETH (sekitar Rp 48.000 saat itu). Ia juga menjual 933 foto Foto Pribadi di akun NFT-nya.
NFT adalah aset digital dengan basis teknologi Blockchain Yang menawarkan hadiah fantastis untuk artis, pencipta, musisi, dan pemberi pengaruh Investor bersedia membayar aset digital mereka dengan salinan NFT.
Singkatnya, NFT adalah konten yang terkait dengan aset digital Blockchain Ini mendukung Mata uang digital Seperti ethereum atau bitcoin. Kondisi ini menghidupkan kembali dunia aset kripto di awal tahun.
pajak kripto
Pemerintah mengenakan pajak atas transaksi kripto per 1 Mei 2022. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68/PMK.03/2022 tentang pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan atas perdagangan aset kripto. transaksi.
Dalam PMK, pemerintah menganggap cryptocurrency bukan sebagai mata uang atau surat berharga tetapi komoditas dalam bentuk hak dan kepentingan lainnya dalam bentuk digital. Oleh karena itu, PPN menganggap mereka sebagai barang kena pajak tidak berwujud.
Kepala Subdirektorat Perdagangan, Jasa, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya mengatakan: “Mengapa crypto ini dikenakan pajak? tambah pajak. Ini prinsipnya.” Direktorat Jenderal Pajak Bonarsius Sipayung.
Operator perdagangan sistem elektronik (PPMSE) yang memfasilitasi transaksi perdagangan aset kripto (penukar) atau pedagang aset kripto fisik (PFAK) yang terdaftar di Bappebti dan penyedia layanan dompet elektronik untuk aset kripto, ditetapkan sebagai pemungut PPN atas penyerahan aset kripto oleh penjual kepada pembeli.
Di sisi lain, Oscar Darmawan menilai aturan ini merupakan hal yang positif. Karena adanya pajak crypto, hal itu menambah legitimasi cryptocurrency sebagai komoditas digital yang diakui dan diperdagangkan secara legal di mata hukum.
“Sebelum crypto kena pajak, pajak yang harus dibayar adalah pajak penghasilan (PPh). Setelah crypto final pajaknya hanya 0,21 persen. Itu pasti positif, ini Kemenangan besar Untuk investor dan juga untuk pemerintah.”
mata uang digital
Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan mata uang digital sendiri (CBDC). Penerbitan CBDC merespon perkembangan digitalisasi sistem keuangan, termasuk perkembangannya Mata uang digital Sekarang menjadi perhatian semua bank sentral.
Mata uang digital bank sentral ini berbeda dengan rupiah yang beredar saat ini. CBDC juga berbeda dengan layanan keuangan digital seperti Uang elektronik atau dompet elektronik.
Namun, Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy menegaskan mata uang rupee tidak akan dihilangkan dalam bentuk kertas dan koin di tengah rencana pengembangan mata uang digital.
Dia membenarkan bahwa uang itu ada sistem kepercayaan Sehingga tentunya BI tetap berpegang pada prinsip tersebut meskipun akan menerbitkan CBDC. Penyebaran CBDC serta bagian komitmen kebijakan publik Bank sentral yang berevolusi ke arah digital.
“Prinsip yang kita pegang juga soal konsistensi. Dalam kehidupan, masyarakat Indonesia bisa menghadapi situasi yang berbeda dan banyak pilihan. CBDC bisa memperkaya kemungkinan-kemungkinan tersebut,” ujarnya.
Pengalihan pengawasan kriptografi ke OJK
Pada pertengahan Desember 2022, Kongres Rakyat secara resmi mengesahkan RUU Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU) menjadi undang-undang.
Dalam peraturan ini, pengawasan dan pengaturan aset kripto berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena aset kripto merupakan aset investasi keuangan. Sebelumnya, pengawasan dan pengaturan aset kripto berada di tangan Bappebti, Departemen Perdagangan.
“Aset kripto sebenarnya sudah menjadi instrumen investasi dan keuangan, sehingga harus diatur setara dengan instrumen keuangan dan investasi lainnya,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Keuangan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sumento.
Dijelaskannya, kode etik P2SK menggunakan prinsip Aktivitas yang sama, risiko yang sama, Dan sama Peraturan Dimana pengaturan serupa akan dibuat dengan aktivitas yang sama dengan risiko yang sama.
Investor dan konsumen aset kripto juga harus dilindungi setara dengan investasi aset keuangan lainnya, apalagi saat ini transaksi aset kripto semakin berkembang di Indonesia karena animo masyarakat yang sangat besar.
Jadi itu perlu di satu sisi Lingkungan Dan sangat bagus aset kripto dapat dikembangkan sehingga aset kripto juga dapat dikembangkan sebagai sarana investasi.”
Kode P2SK berlaku restoratif keadilan Dalam melindungi konsumen dan investor keuangan yang berusaha mengkompensasi kerugian para korban. Nilai denda yang harus dibayar oleh pelaku di bidang keuangan yang merugikan nasabah juga disesuaikan dengan perkembangan zaman sesuai dengan perubahan nilai mata uang.
“Kami juga berkoordinasi dari segi penegakan hukum pada masing-masing industri sesuai dengan karakteristiknya, termasuk menekankan aspek pemrosesan end to end dimana sanksi pidana sebagai last resort,” jelas Sumento.
Nilai transaksi terenkripsi
Karma Sanjaya, Kepala Biro Pengembangan Pasar Bappebti Tirta, mengatakan berbagai fenomena tersebut menyebabkan nilai transaksi cryptocurrency di Tanah Air secara keseluruhan turun. Berdasarkan catatannya, sepanjang Januari hingga November 2022, total nilai transaksi kripto mencapai Rp296,64 triliun, turun 65,45 persen dari Rp858,76 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, penurunan nilai aset kripto telah berkontribusi pada peningkatan jumlah investor sejak September lalu. Ke depannya, ia yakin nilai transaksi bisa tumbuh lagi tahun depan seiring dengan kemungkinan pulihnya harga aset kripto. Koreksi harga sepanjang tahun 2022 adalah tahap dari siklus empat tahun yang membawa harga aset kripto seperti bitcoin ke posisi terendah sepanjang masa.
Oscar Darmawan melihat tahapan kasar Tahun ini adalah momen bagi investor untuk mengakumulasi cryptocurrency dan menjualnya nanti saat harganya naik. “Gugus kalimat pedagang Crypto harus mulai mengumpulkan dolar cryptocurrency biaya rata-rata Di masa lalu setengah Waktu terbaik untuk membeli cryptocurrency, karena ada potensi lonjakan setelahnya setengah Bitcoin yang akan terjadi pada awal 2024.”
* Jangan lupa ikuti update berita kami lainnya dan ikuti akun berita Google Medcom.id *
Favorit
