NanjombangNews – Temui Madu Kayan, “Si Manis” dari hutan Kalimantan Utara
Madu Kayan dipanen di kegelapan malam saat cahaya langit benar-benar padam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hutan lebat yang menyelimuti pemukiman desa Data Dian, Kecamatan Kiyan Hiller, Kabupaten Malinao, Kalimantan Utara, merupakan anugerah alam bagi warga desa. Pasalnya, lebah madu di hutan membuat rumah berupa puluhan sarang di pepohonan yang tingginya mencapai puluhan meter.
Lebah madu, demikian penduduk setempat menyebutnya untuk mengingat, Tinggal di pohon yang tinggi. Dalam satu musim panen, warga desa bisa mendapatkan 800 hingga 1.300 kilogram madu. Dalam siaran persnya, Minggu (25/12/2022), Sukmarini Koordinator Bidang Perhubungan Masyarakat Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mengatakan, madu dalam jumlah banyak menjadi sumber perekonomian desa.
Tapi, tidak ada yang memiliki pohon di hutan? Bagaimana populasi yang berhak atas panen ditentukan?
Penduduk tampaknya telah sepakat bahwa penemu pertama pohon madu adalah pemiliknya. Pemilik akan menghilangkan semak-semak di sekitar pohon agar lebah terhindar dari serangan musuh, seperti semut dan laba-laba.
Ketika warga menemukan pohon madu yang lingkungannya bersih, ia tahu pohon madu itu sudah ada pemiliknya. Namun, terkadang muncul keraguan atau ada klaim lain. Jika ini terjadi, penggugat akan bekerja sama untuk memanen madu dan membagi hasilnya secara merata.
“Menurut warga desa yang telah memanen madu selama puluhan tahun, tidak pernah ada perebutan klaim seperti ini. Mereka percaya hutan memberi hasil kepada manusia, jadi tidak ada gunanya memperebutkan hasil,” ujar Rennie.
Sekarang hampir 100 pohon madu ditandai di hutan. Koordinat pohon madu ini juga dicatat dan dicatat di datadian.desa.id. situs web Ini adalah aplikasi informasi desa, yang disebut Aplikasi Potensi Daerah Kecil Informasi Desa (PRM-AID).
Pada awalnya panen madu dikelola sendiri-sendiri, namun kemudian warga membentuk kelompok usaha madu Qian dengan nama Ouyang Hae. Karena mereka bergantung pada madu hutan untuk hidup mereka, mereka melindungi hutan dengan tidak menebang pohon madu berusia ratusan tahun dan pohon lain yang menghasilkan bunga.
Selain itu, mereka tidak membuka ladang di kawasan hutan lindung. Upaya perlindungan hutan ini juga membantu mencegah dampak perubahan iklim menjadi lebih buruk.
Setiap jenis madu memiliki rasa yang berbeda, tergantung jenis bunga yang dihisap lebah. Lantas, apa yang membuat madu Kayan berbeda? Chef Mariska Tracy mengatakan rasa madu Kayan sangat manis, namun tidak terlalu manis.
“Ada aroma dan rasa bunga hutan yang berbeda. Konsistensinya lebih cair dibanding madu lain yang cenderung kental. Terdapat busa yang menandakan bahwa madu tersebut masih alami. Artinya kualitasnya bagus dan tidak terpengaruh banyak proses,” ujar Maresca.
Ia juga menyebutkan bahwa madu yang baik seharusnya jauh lebih mahal daripada madu yang beredar di pasaran. Dari segi rasa memang berbeda. Madu berkualitas rendah rasanya semanis gula, sedangkan madu berkualitas baik memiliki rasa manis yang khas. Kualitas madu akan menentukan hasil akhir dari masakan atau kue.
Rennie menambahkan, madu Kayan memiliki rasa yang khas dan tajam, karena sumber makanan lebah adalah aneka bunga hutan yang masih sangat asri. Musim panen madu hanya datang setahun sekali, mengikuti musim bunga di hutan.
“Lebah sudah mulai banyak mengelilingi hutan, saat bunga hutan mulai bermekaran. Saat bunga sudah berubah menjadi buah seukuran ibu jari, madu dipanen. Agar lebah tidak menyengat para pemanen, itu dilakukan di kegelapan malam, saat bulan keluar atau tidak ada langit sama sekali, kata Rennie.
Madu bisa dipanen hingga dini hari. Jika sarang lebah banyak dalam satu pohon, maka satu malam tidak cukup untuk memanen. Padahal, jika ada 40 sarang atau lebih per pohon, waktu panen bisa mencapai tiga hari. Ini tidak semua dipanen. Sarang yang sulit dijangkau akan ditinggalkan dan dibiarkan mengering.
Selain menjual madu Kayan untuk pemasukan, kata Rennie, warga Datta Dian menyimpan sebagian untuk konsumsi langsung atau campuran minuman. Mereka percaya madu dapat meningkatkan vitalitas dan kebugaran, serta sebagai obat untuk memulihkan kesehatan, misalnya saat masuk angin.
Kue atau makanan ringan berbahan dasar madu cocok untuk mereka yang tidak terlalu suka makanan manis, karena rasa manis madu tidak sekuat gula. Selain itu, kue berbahan madu juga bisa menjadi ide jualan kue mewah, karena menggunakan madu yang berkualitas tinggi dan mahal.
Tak heran jika madu alami seperti madu Kayan harganya sangat mahal. Dibutuhkan keterampilan untuk memanjat pohon yang tinggi, serta keterampilan untuk mendekati sarang lebah tanpa tersengat secara serius. “Ada yang percaya bahwa madu hutan itu dijaga oleh Putri Dayang. Jadi, untuk memanen madunya harus meminta izin putri melalui lantunan yang khusyuk. Ada juga yang memanjat pohon dengan senyap sambil berdoa memohon kenyamanan,” terangnya. Rennie.