NanjombangNews – Menjaga moderasi beragama mencegah terjadinya SARA, DPD KNPI Kota Kediri mengimbau masyarakat Indonesia
Media Pos Indo,keriting – Selain menghimbau kepada pengurus KNPI Kota Kediri, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga moderasi beragama agar tidak terjadi permasalahan SARA (ras, agama, suku, dan golongan).
“Agar kita tidak mudah terpengaruh isu SARA yang dapat memecah belah kerukunan masyarakat. Kami dari DPD KNPI Kota Kediri mengadakan diskusi untuk kedua kalinya di tahun 2022 ini,” ujar Ketua Panitia Asyhari Eko Prayitno pada Diskusi Pemuda Anti SARA , Jumat malam (23/12/22).
Menurutnya, berdasarkan pemaparan dan analisis para pemateri serta narasumber dalam hal analisis kerawanan, isu SARA merupakan isu sensitif sehingga harus ditanggapi secara serius.
Tak hanya itu, diskusi di kalangan tokoh masyarakat, khususnya pemuda kota Kediri, bertujuan untuk menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan persaudaraan dalam forum tersebut. Apalagi setelah munculnya insiden geng motor beberapa waktu lalu di kawasan Kediri.
Mendekati pemilu 2024, Asihari juga menyampaikan bahwa generasi muda sebagai penerus bangsa harus ikut serta dalam mewujudkan perjalanan bangsa. Termasuk kesuksesan Partai Demokrat.
Dan jangan lupa, ia juga mengimbau kepada elemen pemuda dan tokoh masyarakat di Kediri agar jaringan Partai Demokrat berjalan lancar dan aman, bebas dari isu sarah, hoaks dan ujaran kebencian dalam rangka pencapaian pemilu yang lebih berkualitas.
“Saya mengajak para peserta dan masyarakat untuk menjadi pionir sebagai pemilih yang cerdas, dan peserta pemilu dapat menggunakan cara-cara yang santun, tidak menghalalkan segala cara untuk menang, tetapi programnya adalah adu gagasan,” jelasnya.
Terpisah, pakar acara Tawfiq Al-Amin mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan KNPI sebagai organisasi kepemudaan. Apalagi para pemuda diperkenalkan langsung dari luar provinsi Jawa Timur yang melaksanakan kegiatan belajar di kota Kediri.
“Ngomong-ngomong, di Kediri banyak anak-anak muda yang melakukan kegiatan pendidikan dari luar daerah dengan ras, suku dan etnis yang berbeda, sehingga acara ini sangat bagus sehingga ilmu yang didapat dalam diskusi ini bisa ditransfer ke kampung halamannya,” ujarnya. .
Pria yang juga akademisi di salah satu perguruan tinggi ternama di Kediri ini menilai, situasi anak muda di kota Kediri sangat aman dan kondusif, apalagi mengabaikan dinamika atau isu-isu sosial yang negatif. Hal ini karena cara pandang mereka saat ini lebih arif dan rasional dalam mencermati isu-isu yang sedang berkembang saat ini.
Karena itu, dalam pemaparan artikelnya, ia mengangkat moderasi beragama dalam lingkup keberagamaan di masyarakat. Untuk mencegah intoleransi terhadap pengaruh zaman, khususnya di era digital.
Pentingnya forum diskusi seperti yang diselenggarakan KNPI bagi Kota Kediri juga agar pemuda atau masyarakat pada umumnya tidak lalai mengkaji suatu isu atau permasalahan yang sedang berkembang.
“Ya memang tugas teman-teman untuk selalu bisa berkomunikasi dengan baik, kalau tidak ada kegiatan atau pertemuan yang dipikirkan matang-matang, dikhawatirkan pembahasannya tidak terarah, begitu juga dengan seberapa besar pengaruh kita. menyeimbangkan peran jejaring sosial yang terus meningkat.”
Tawfiq melanjutkan, khususnya jelang Pilkada serentak 2024, ia menekankan kepada masyarakat untuk cerdas berpolitik, dan tidak ikut-ikutan dalam euforia Partai Demokrat selama lima tahun untuk memberikan suaranya kepada para calon peserta pemilu.
Sekarang bukan waktunya untuk saling mengungkapkan kebenaran tentang masalah agama, apalagi mendekati tahun politik. Untuk itu, masyarakat sebagai pemilih harus menunjukkan partisipasinya tidak hanya dengan memilih di TPS, tetapi juga harus tegas dalam komitmennya terhadap calon sehingga dapat mengatasi keluhan atau permasalahan di lingkungannya, bahkan jika perlu, kontrak politik harus dibuat. dimasukkan sebagai nilai daya tawar di masa depan. Kandidat terpilih.(merah)