Amazing Jabica (KIJA) menghabiskan Rp 250 miliar untuk lahan KEK Kendal

NanjombangNews – Jabica (KIJA) menghabiskan Rp 250 miliar untuk lahan KEK Kendal

NanjombangNews, Jakarta – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menggelontorkan Rp 250 miliar untuk membeli lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.

Sekretaris Perusahaan Jababeka Mulgadi Sugandha mengatakan, total luas yang direncanakan untuk Kawasan Ekonomi Khusus Kendal mencapai 2.700 hektare, dengan tahap pertama seluas 860 hektare.

Selain itu, KEK Kendal juga mendapatkan komitmen investasi hingga Rp 28,9 triliun pada triwulan III 2022. Komitmen investasi tersebut berasal dari 80 penyewa Mulai dari Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hong Kong bahkan di dalam negeri.

KEK Kendal menawarkan beberapa keuntungan finansial kepada investor seperti pembebasan pajak hingga 20 tahun tergantung pada nilai investasi, kredit pajak 30 persen dibagi menjadi 6 tahun, pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN), dan penangguhan bea masuk.

Kemudian KIJA juga mengembangkan lahan seluas 100 hektar dari 1.500 hektar lahan yang tersedia di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Beberapa produk yang dikembangkan KIJA di dalam KEK Tanjung Lesong adalah pengelolaan hotel dan vila serta kegiatan rekreasi.

“Sama halnya dengan KEK Morotai, beberapa hotel dan vila serta kawasan komersial telah beroperasi,” kata Mulgadi. sebuah pekerjaanMinggu (25/12/2022).

Sedangkan KEK Morotai telah mendapatkan izin melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai. Jokowi juga membuka Kawasan Ekonomi Khusus Morotai pada 1 April 2019.

Kawasan Ekonomi Khusus Morotai meliputi area seluas 1.101 hektar yang didedikasikan untuk industri, logistik, pemrosesan ekspor, dan pariwisata. Seluas 460 hektar telah dialokasikan untuk sektor pariwisata.

Ketiga kawasan ekonomi khusus milik KIJA tersebut diharapkan dapat menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Tanah Air. Proyek-proyek tersebut dinilai mampu menarik investasi untuk mendorong perekonomian nasional.

Namun dalam mengembangkannya, Malagadi mengatakan pengembang membutuhkan dukungan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Sebab, investasi akan datang jika ada jaminan keamanan, kenyamanan, dan kepastian.

“Bahkan ketika investasi masuk ke daerah, untuk mendukung kegiatan operasionalnya membutuhkan tenaga kerja yang menciptakan efek ganda secara ekonomi di daerah.

Adapun tujuan masing-masing KEK, kata Malagadi ditentukan oleh banyak faktor dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari permintaan dan kebutuhan yang ada setiap tahunnya.



Lihat berita dan artikel kami yang lain di berita Google

Tonton video unggulan di bawah ini:

Check Also

Wow Aris Paywai asli Sulawesi Selatan Jadi Plt Wali Kota Batu, Komitmen Pengembangan Pariwisata di Jawa Timur

Wow Aris Paywai asli Sulawesi Selatan Jadi Plt Wali Kota Batu, Komitmen Pengembangan Pariwisata di Jawa Timur

NanjombangNews – Aris Paywai asli Sulawesi Selatan Jadi Plt Wali Kota Batu, Komitmen Pengembangan Pariwisata …