Wow Ruang digital penuh dengan konten negatif, pakar: bersihkan dengan tapione

NanjombangNews – Ruang digital penuh dengan konten negatif, pakar: bersihkan dengan tapione

LANGIT7.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin dengan keterbukaan informasi di media sosial selama ini. Dia menyoroti bahwa banyak konten bermuatan negatif yang menyebar dengan mudah ke luar negeri dan diterima oleh masyarakat.

Keprihatinan Jokowi terhadap merebaknya konten negatif di media sosial disampaikan melalui akun Instagram @jokowi miliknya. Menurutnya, mengisi ruang digital dengan konten yang lebih positif adalah tugas bersama.

“Ruang digital yang luas kini dibanjiri konten negatif, penipuan, penipuan, ujaran kebencian, ekstremisme, dan eksploitasi seksual. Misi kita bersama adalah mengisi ruang digital dengan konten positif, yang kreatif, mendidik, menenangkan, dan menyerukan perdamaian. ,” kata Jokowi di akun Instagramnya, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Tapion, Cara Tepat Umat Islam Menghentikan Berita Hoax

Menanggapi hal tersebut, Dosen Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah, Muhammad Fanshubi berpendapat bahwa konten yang mengandung informasi negatif justru lebih mudah tersebar di media sosial daripada konten yang positif.
Fanshoby memberi tahu Langit 7Jumat (23/12/2022).

Jadi gini aja, konten negatif lebih mudah menyebar dibandingkan konten positif, apalagi di media sosial. Selain itu, masih banyak masyarakat yang menilai bahwa konten yang mengandung informasi negatif lebih menggiurkan untuk dibagikan di platform media sosial, terutama untuk menambah jumlah pengikut.

Fanshoby memohon kepada publik untuk tidak mudah tertipu oleh disinformasi. Yang belum jelas. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah membuka informasi sebelum mengecek kembali kebenaran informasi yang diperoleh.

Baca Juga: Krisis Media Sosial Disorot, Muhammadiyah Gencarkan Isu Kesalehan Digital

“Walaupun informasi ini mendukung keyakinan kita terhadap agama, kasta, politik dan ideologi kita, kita akan rentan terhadap paparan informasi palsu jika melalui tahapan-tahapan tersebut. Periksa ulang Atau dalam doktrin hukum disebut tabion.

Masyarakat harus memiliki kemampuan menyaring informasi

Fanshoby mengatakan masyarakat harus memiliki kemampuan untuk menyaring informasi yang mereka terima secara mandiri. Apalagi jika ada indikasi hoaks terkait informasi yang didapat.

Fanshoby berbagi tips berdasarkan pengalamannya memfilter informasi dari media sosial. Termasuk:

1. Sadarilah bahwa tidak semua informasi masuk ponsel pintar Inilah yang sangat kami butuhkan.

2. Menyadari bahwa informasi yang diterima belum tentu benar, sekalipun disampaikan oleh orang terdekat, guru atau orang lain yang dikatakan dapat dipercaya.

Baca juga: Menkominfo dorong kerja sama jaga ruang digital dari konten negatif

3. Menahan diri dari sekadar memposting informasi. Apalagi jika informasi tersebut belum terbukti kebenarannya.

4. Selalu jeda beberapa detik sebelum membaca informasi yang muncul. Sehingga memberi kesempatan pada otak untuk berpikir dengan tenang dan fokus.

5. Selalu pastikan bahwa Anda menerima informasi dengan bertanya kepada orang yang paling berpengalaman.

(jqf)

Check Also

Mantap Spesifikasi Redmi Note 12 Pro Speed ​​Edition: HP RAM 12 GB Harga Rp 4 Jutaan

Mantap Spesifikasi Redmi Note 12 Pro Speed ​​Edition: HP RAM 12 GB Harga Rp 4 Jutaan

NanjombangNews – Spesifikasi Redmi Note 12 Pro Speed ​​Edition: HP RAM 12 GB Harga Rp …