Sekjen Golkar Minta Maaf Sebut Scan Gegara Gegara Hiruk pikuk Ganjar Unggul Ketimbang Puan – Riaunews

Jakarta (Riaunews.com) – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus mengklarifikasi pernyataannya terkait hasil jajak pendapat yang dimenangkan Jangar Pranu atas Puan Maharani sehingga menimbulkan kericuhan yang terjadi di internal partai PDIP.

Diakuinya, pemberitaan itu membuat dirinya dan PDI-P kerepotan.

“Yang kemarin saya terangkan pada upacara Rabimda Golkar Sumut. Saya ditanya kemana-mana dan saya sampaikan kepada Bu Puan, pimpinan saya di DRC, bahwa saya tidak pernah menyebut ada keributan di PDIP,” kata Lodewijk didampingi Korut. Ketua Umum Partai Golkar Sumatera Musa Rajek Shah di Maidan, Jumat (23/12/2022).

Ia menjelaskan, pihaknya juga sudah menginformasikan kepada teman-temannya di PDIP, Hasto dan lainnya terkait kabar tersebut. Dia mengatakan tujuan pernyataan itu untuk menunjukkan betapa buruknya hasil jajak pendapat bagi partai.

“Bahkan di partai Golkar pun seperti itu. Saat polling partai Golkar turun 3 persen R&D di Kompas, kita banyak ribut. Ada yang protes dan ini jahatnya perang opini dan bisa meracuni mereka,” dia menjelaskan.

Ia meminta rekan-rekan wartawan memahami betul persoalan tersebut.

“Saya tidak mengatakan itu, tapi saya mengatakan betapa buruknya hasil polling itu,” jelasnya.

Lodewijk mengklaim komunikasi Golkar dan PDIP hingga saat ini juga sangat baik.

“Bu Puan dan saya serta yang lainnya rukun. Kami baru saja bertemu beberapa waktu lalu di pesta ulang tahun Hanora. Jadi saya tidak bermaksud mengatakan hal seperti itu.”

Lodewijk juga meminta maaf kepada PDIP atas ketidaknyamanan ini. Karena dia tidak berniat membuka konflik PDIP.

“Sekali lagi saya mohon maaf. Yang jelas saya tidak bermaksud untuk ikut-ikutan, katakan saja urusan dalam negeri PDIP. Saya juga tidak bermaksud untuk bersitegang dengan teman-teman saya di PDIP yang sudah sangat dekat dengan saya.” good terms. Ini akan menjadi penilaian kita bersama,” jelasnya.

Sebelumnya, Lodewijk menyinggung pergolakan internal di tubuh PDIP. Dia mencontohkan, dampak serangan udara terhadap PDIP. Dimana Ganjar Pranowo mengalahkan Puan Maharani adalah di lembaga survei. Hasil jajak pendapat tersebut menimbulkan bentrokan internal di dalam partai.

“Coba kita lihat tetangga kita, PDIP. Ketika biaya survei perempuan tinggi dan survei perempuan rendah, apa yang terjadi? Bentrokan di dalam. Dan itu masih kita rasakan sampai sekarang,” ujarnya.