NanjombangNews – Fraksi PPP DPRD Kota Ternate mengadakan workshop pendidikan politik komponen
Laporan: Aswadi
Editor: YR
Maluku Utara [kabarpublik.id] – Mobeen Abdelwahed : Fraksi Kerjasama Pemerintah-Swasta DPRD Kota Ternate berhasil mempertahankan alokasi dana BOSDA untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak warga Kota Ternate di TK/PAUD dan SD-SMP” Jum’at (23/12/2022)
Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) bagian Kota Ternate, DPRD Kota Ternate menggelar Workshop Pendidikan Politik bagi Kader PPP, Simpatisan dan Konstituen Kota Ternate pada Kamis 22 Desember 2022, dipusatkan di Stadion Teras Cafe Kelurahan, kawasan pusat kota Ternate.
Workshop pendidikan politik bagi kader, simpatisan, dan komponen PPP di Kota Ternate ini menghadirkan 3 pemateri yaitu Presiden Provinsi Maluku Utara, DPW Moopen A. Waheed, Ketua DPC DPC Kota Ternate Fahri Bahdar dan Sekretaris PPP Kota Ternate Muzakir Gamgulu.
Mobin Abdul Wahed, Ketua Direktorat Jenderal Kerjasama Pemerintah-Swasta Provinsi Maluku Utara, menjelaskan soal pengawasan Departemen Perencanaan dan Pembangunan di bidang perencanaan pembangunan dan bidang anggaran serta di bidang pengesahan peraturan perundang-undangan. (Perda).
“Pejabat pemda terdiri dari Walikota dan DPRD, namun pemda tetap memiliki kewenangan lebih karena menjalankan program dan kegiatan yang tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sedangkan DPRD hanya memiliki tiga yaitu pengawasan, penganggaran dan penyusunan peraturan daerah.
Meski Fraksi PPP DPRD Kota Ternate bawahan Maupin berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Kota Ternate, salah satunya memperjuangkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), meski posisinya hanya tiga. Anggaran untuk Taman Kanak-Kanak/PAUD, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama yang semula dijadwalkan dibatalkan. Akhirnya kembali menyerap BOSDA pada APBD 2023 senilai puluhan miliar.
Sementara itu, dalam paparannya, Ketua DPC Kota Ternate Fahri Bahadar memaparkan pengawasan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan bangunan fisik yang dibangun Pemkot Ternate dan dibiayai APBN dan APBD.
“Salah satu contohnya pengawasan pembangunan pasar Jamalama modern yang dibangun Pemkot Ternate pada masa pemerintahan Hai Burhan Abd al-Rahman, namun pada masa pemerintahan Tauhid Suleiman belum beroperasi, padahal DRC telah Berkali-kali mengingatkan agar pasar segera digarap. “Tapi belum dioperasionalkan karena belum ada pihak yang mengelola pembangunan pasar Jamalama modern ini,” jelas Fahri Bahadar.
Namun, Fahri dan Mobin mengatakan Fraksi PPP akan terus memantau perkembangan pemanfaatan pasar modern Jamalama hingga beroperasi penuh.
Sementara itu, Sekretaris DPC PPP Kota Ternate Muzakir Gamgulu, dalam paparannya kepada konstituen PPP memaparkan Pengawas di bidang Pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) yang merupakan fungsi pokok Panitia I DPRD Kota Ternate.
Menurut Muzaker, beberapa perda telah disusun oleh DPRD bersama Pemkot Ternate. Namun, banyak perda yang belum memiliki perda sheriff, dan akibatnya, perda yang diproduksi dengan sangat mahal ini tidak banyak berfungsi.
“Salah satu Perda yang belum ada atau belum ada Perwali sebagai gambaran adalah Perda Ketertiban Umum. Salah satu pasal di Perda itu menyebutkan dilarang menutup jalan protokol oleh masyarakat. Tapi kenyataannya tidak. Masih banyak cara protokol ditutup oleh masyarakat ketika ada beberapa upacara,” jelas Muzkir.
Meski selera terus berlanjut, perda juga mengatur sanksi bagi warga masyarakat yang sengaja memblokir jalan-jalan utama. Namun karena pemerintah daerah tidak melaksanakannya, maka organisasi daerah tidak berjalan.
“Di Manado, ketika kami melakukan studi banding, ada Perda tentang pengelolaan sampah yang mengatur penjadwalan pembuangan sampah oleh masyarakat di tempat sampah.
Tampilan setelah: 7