NanjombangNews – PMK Belum Selesai, Nestlé Menyentuh Penyakit Kulit Menggumpal
NanjombangNews, JAKARTA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini masih menyerang ternak di 16 provinsi belum juga berakhir, PT Nestlé Indonesia justru mengkhawatirkan munculnya penyakit baru, yaitu Penyakit kulit berlendir (LSD).
Sufintri Rahayu, Director of Corporate Affairs Nestlé Indonesia, mengatakan kasus penyakit mulut dan kuku sudah menurun dan terkendali sepenuhnya, namun LSD dikhawatirkan akan semakin menurunkan produksi susu sapi perah.
“Kasusnya sudah menurun, dan ada penyakit baru LSD yang juga berdampak pada penurunan produksi susu,” ujarnya di Kantor Pusat Nestlé Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).
Sebelumnya, PMK telah memangkas produksi susu untuk pasokan Nestlé hingga 30 persen. Saat ini juga dalam masa pemulihan, karena sapi perah yang terpapar PMK dan LSD tidak dapat menghasilkan jumlah susu yang sama sebelum terkena penyakit.
Untuk saat ini, kata Sufintri, produsen susu Bear Brand, pihaknya telah memberikan bantuan kepada petani di Jawa Timur, tempat pabrik Nestlé berada, baik untuk PMK maupun LSD.
“Kami juga membantu petani melewati pasca LSD, bersama dengan pemerintah daerah, dinas peternakan, kantor gubernur, dan kami benar-benar bekerja sama di sana. -LSD dan PMK.”
Nestlé juga telah mengeluarkan Rp 1,2 miliar untuk para peternak untuk menangani dan mendampingi PMK.
Secara terpisah, juru bicara pemerintah untuk penanganan PMK, Wiku Adisasmito menjelaskan, saat ini kasus PMK cenderung menurun, namun LSD diketahui lebih berbahaya dibandingkan PMK.
Wiku mengatakan jika penyakit mulut dan kuku hanya ditularkan melalui angin dan melalui manusia, LSD dapat ditularkan melalui vektor seperti nyamuk dan lalat penghisap darah.
Ia mengatakan, Selasa (20/12/2022): “LSD dapat ditularkan melalui cara ini, juga oleh vektor yang ditularkan oleh nyamuk, lalat penghisap darah, dan kutu. Ini kasus pertama pada Februari 2022 di Riau.”
Lebih lanjut Wiku menjelaskan, pada Agustus 2022, LSD yang disebabkan oleh virus LSD sudah sampai di Jawa Tengah, dan pada November sudah masuk ke Jawa Timur. Tentu saja, pengusaha susu mewaspadai penyakit.
Menurut Wiku, saat ini pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah memerintahkan Satgas PMK untuk menangani LSD.
“Perintah dari Menko Kelautan dan Perikanan untuk menangani LSD juga, tapi penanganannya belum seintensif PMK. Tahun 2023 ini harus menjadi perhatian publik.”
Lihat berita dan artikel kami yang lain di berita Google
Tonton video unggulan di bawah ini: