NanjombangNews – Sejumlah desa menawarkan kiat-kiat sukses memulihkan pariwisata nasional melalui Brilliant Village Talks 2022
SuaraJakarta.id – Sebagai puncak acara Nugraha Karya Brilian Village, Bank BRI menggelar Brilliant Village Talk, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Diskusi dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono sebagai moderator dengan memperkenalkan narasumber yang merupakan Dirjen Pengembangan Ekonomi Desa dan Investasi, Daerah Tertinggal dan Keimigrasian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Keimigrasian, Ir. Harlina Sulistyorini, MSi, dan Direktur Tata Kelola Pariwisata dan Destinasi Berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indra Ni Tua.
Acara ini mengangkat tema pembangunan desa guna memberikan inspirasi dan kemampuan untuk memotivasi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan perekonomian desa.
Turut hadir Hernendia Wisnoadji (Inspirasi Digital), Untung Sugiarto (Direktur Desa Boumdes Amana di Bukit Gadja), dan Oban Sobana (Ketua Desa Prestasi).
Baca juga:BRILIANPRENUER 2022 UMKM EXPO (RT) JADI ACARA INISIATIF BRI UNTUK DORONG PEMAIN UMKM GO GLOBAL
Mereka semua memaparkan kiat-kiat sukses memulihkan pariwisata nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan melalui kearifan lokalnya, serta kisah-kisah desa yang luar biasa dalam bersikap tanggap, menantang dan inovatif dalam menggerakkan roda perekonomian desa melalui kepemimpinan yang kuat, dan semangat transformasi desa melalui sinergi inovasi dan digitalisasi.
Supari, Direktur Usaha Kecil BRI, dalam sambutannya mengaku program Desa Hebat sudah ada sejak pandemi Covid-19.
“Saya telah melakukan kontak yang luas dengan Wamendes dan bagaimana kontak itu akhirnya menjadi kegiatan rutin dan menurut saya konsep ini harus dilanjutkan karena desa harus diselamatkan sebagai pusat produksi pangan,” kata Supari.
Menurutnya, pertumbuhan negara terjadi di desa-desa dengan teknologi yang semakin masif, dan lebih dari 87 persen desa sudah menggunakan smartphone, dan ini menunjukkan desa akan berubah dan dalam skala besar.
Dia menilai, kondisi ekonomi Indonesia bergantung pada usaha mikro, kecil, dan menengah dan 90 persen kelompok yang pendapatannya hanya 70 ribu harus berada di desa.
Baca juga:MELALUI BRILIANPRENEUR UMKM EXPO (RT) 2022, BRI CATAT BISNIS MATCHING DEALS Rp 1,2 TRILIUN
“Memberdayakan desa adalah tugas mulia, ada 2.182 desa yang saat ini menjadi bagian dari ekosistem desa yang indah. Ini merupakan upaya yang luar biasa,” ujar Supari.
“Misi ini dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, Belt and Road Initiative selain menciptakan nilai ekonomi, juga menciptakan nilai sosial dengan mengaktifkan usaha mikro, kecil dan menengah, salah satunya di desa. Mari kita bekerja bersama yang sudah masuk ke Ekosistem Desa Sejuk, mari kita sebarkan manfaat yang didapat dengan bergabung di Desa Sejuk.”
Ir Harlena mengatakan, pihaknya memiliki tugas untuk membuat desa semakin maju dan berkembang. “Tentu kami tidak bisa melakukannya sendiri, dan saya mengapresiasi dari teman-teman Belt and Road Initiative yang selama ini telah mendampingi kami dalam membangun desa ini,” imbuhnya.
Sejak terjadi pandemi, kata dia, Kementerian Desa terus berupaya agar desa bisa tetap eksis, salah satunya dengan menetapkan kebijakan SDG untuk desa.
“Hal ini sangat perlu dilakukan karena kita memiliki hampir 75.000 desa yang masing-masing tentunya memiliki keunikan tersendiri sehingga menjadi dasar bagi teman-teman di desa untuk membangun desanya, mengenal potensi desa kemudian lihat apa kekurangannya, apakah pendidikannya perlu ditingkatkan atau tidak.” Pelayanan kesehatan, jadi melalui tujuan pembangunan berkelanjutan bisa dilihat apa yang dibutuhkan desa,” ujar Air Harlena.
Sedangkan untuk pemulihan ekonomi desa, banyak hal yang telah dilakukan seperti peningkatan ketahanan pangan masyarakat desa, revitalisasi BUM Desa/BUM Desa Bersama, program bantuan langsung tunai dan kerja kas desa intensif hingga digitalisasi desa.
Indra Ni Tua menambahkan, sektor pariwisata juga terkena imbas pandemi dan salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional melalui pariwisata adalah menciptakan normal baru pariwisata dengan membatasi jumlah pengunjung.
“Salah satu yang kita lakukan adalah memperbanyak destinasi wisata, tapi itu membutuhkan biaya yang besar. Nah apa yang kita punya? Apa ciri khas desanya, ada 70.000 desa seperti itu.”
Ia menjelaskan, pengembangan desa wisata sejalan dengan konsep wisata alternatif, destinasi wisata berkelanjutan dan penerapan normal baru.
“Pengembangan desa wisata bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan masyarakat,” kata Indra.
Program Wonderful Village telah dicanangkan oleh Belt and Road Initiative sejak tahun 2020 untuk mendukung peningkatan kapasitas desa. Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pembangunan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat gotong royong untuk meningkatkan potensi desa berdasarkan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Desa yang tergabung dalam Program Wonderful Village diharapkan dapat menginspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi di desa lain. Program ini juga diikuti oleh 2.182 desa yang secara aktif termotivasi untuk memimpin dan berkomitmen untuk maju.
Sementara itu, dalam rangka memberikan penghargaan kepada desa-desa yang telah tergerak aktif untuk membayar desanya melalui program “BRILLIAN VILLAGE”, Bank BRI mengadakan puncak dari program “BRILLIAN VILLAGE” berupa “Nugraha Karya Brilian Village 2022” di Shining Tower, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Dipandu oleh dua pembawa acara terkenal, Astrid Teyar dan Indra Herlampang, malam primetime Nugraha Karya Desa Brilian dihidupkan oleh Ndarboy Genk dan Cak Lontong.