NanjombangNews – Deretan kontroversi Anees Baswedan akan berakhir pada akhir tahun 2022
Jakarta, IDN Times – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akhir-akhir ini menjadi sorotan. Meski tak lagi menjadi gubernur, Anis menarik perhatian karena dicalonkan sebagai calon presiden oleh partai Nasdeem.
Kondisi tersebut membuat karakternya tak luput dari perhatian publik, termasuk media. Sejumlah kontroversi seputar Anees Baswedan kembali mencuat di penghujung tahun 2022. Berikut rangkuman kontroversi Anees Baswedan idn kali.
1. Kampanye yang disebut Mulai Mencuri
Diketahui, sejak September lalu, Anis mulai gencar melakukan kunjungan ke berbagai daerah bersama partai Nasdim. Anis bahkan mengunjungi Jawa Tengah dan Jawa Timur, dua basis suara PDIP, November lalu.
Kontroversi Anees Baswedan bermula saat safari politik ke Aceh awal Desember lalu. Diketahui, saat itu Anis mengunjungi sebuah masjid dan dikabarkan sedang berkampanye. Tuduhan ini justru mendapat bantahan dari Wakil Presiden NasDem Ahmad Ali.
Namun sejumlah kelompok masyarakat melaporkan adanya dugaan kecurangan dalam kampanye pemilu 2024 oleh Anees Baswedan dan partai Nasdeem di Boaslo.
Boaslow sendiri menyimpulkan, Anees Baswedan tidak menemukan pelanggaran apa pun saat berkunjung ke Aceh.
Koordinator Bidang Penanganan Pelanggaran mengatakan, “Hasilnya menyimpulkan bahwa tidak ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh partai (Anis Baswedan) terkait penandatanganan petisi mendukung Presiden Republik pada salat Jumat di Beit Rahman pada 2 Desember. ” Data dan informasi Bawaslu RI, Puadi, dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga: Polemik Anies dan NasDem ‘Mencuri Awal’ untuk Kampanye Pemilu 2024
2. Anis berbicara tentang “pelanggaran pakaian batik”
Kontroversi lain yang dilontarkan Anis adalah pernyataannya bahwa “memakai baju batik itu pelanggaran”. Pernyataan ini diposting di media sosial dan diunggah oleh akun Twitter NUgarislucu.
Dalam video berdurasi 43 detik itu, Anis menyebut kain batik biasa digunakan sebagai alas, bukan kemeja. Menurut Anis, ada pelanggaran karena penggunaan kain batik sebagai blus atau kemeja.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, video tersebut merupakan klip dari tayangan Youtube berjudul ‘Live Lecture by Anies Baswedan Expert at UMI Makassar’. Dalam video tersebut, Anis berbicara tentang transformasi pendidikan Indonesia dan menjelaskan asal muasal batik yang semula subaltern.
3. Elektabilitas Anees justru meningkat
Jajak pendapat Saif Mojjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan kemampuan Anees Baswedan untuk terpilih meningkat sejak Oktober 2022 lalu. Anees memperoleh 28,1 persen suara, naik dari sebelumnya 25,1 persen.
Namun, berbeda dengan Anis, partai pendukungnya, NasDem, belum menunjukkan peningkatan jumlah pemilih. Berdasarkan jajak pendapat terbaru, NasDem hanya memperoleh 3,2 persen suara, naik dari sebelumnya 4,8 persen.
“Tidak ada dampak signifikan pengumuman NasDem terhadap Anees Baswedan,” kata Direktur Riset SMRC Denny Irvani, Kamis (22/12/2022).
Baca juga: Ketum Hanora: Saya belum mendukung siapa pun, apalagi Anees Baswedan